Pada saat awal proyek pembangunan areal Jamarat yang megah dan besar, sejumlah kawasan perbukitan dan gunung-gunung dihancurkan. Yang menarik, ketika penghancuran dan pengerukan dilakukan ditemukan sebuah bangunan masjid kuno dan antik, menurut pakar arkeologi dan ahli sejarah, masjid ini adalah Masjid Bai’ah atau Masjid Al Bai’at Al aqabah.
Masjid Tua dan nyaris terabaikan ini adalah merupakan saksi bisu “Sumpah Setia” para Sahabat kepada Rasul-Nya. Di tempat inilah cikal bakal perjuangan dan da’wah Rasulullah dalam mengembangkan berdirinya Negara Madinah. Ketika itu Rombongan 12 orang pada Aqabah I dan 73 laki-laki, 2 wanita pada Aqabah 2 dari kaum Anshar, membuat janji setia akan membela Nabi dan para sahabat lainnya dan dari peristiwa inilah kemudian berproses kepada Hijrah.
” Masjid Bai’at ” adalah Saksi Bisu sejarah yang membuat bulu kuduk berdiri dan mengingatkan betapa dahsyatnya perjuangan Rasulullah dan para sahabatnya pada waktu itu. Allahu akbar.
Salam Baitullah
Sms/call 081 290 568 32 – 085 282 35 35 35
Bai’at ‘Aqabah yang Pertama.
Pada tahun kedua belas kenabian, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bertemu dengan dua belas orang dari Yatsrib. Mereka pun masuk Islam. Kemudian mereka berbaiat (bersumpah setia) kepada beliau. Isi baiat itu ada tiga perkara:
- Tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.
- Melaksanakan apa yang Allah perintahkan.
- Berhenti dari apa yang Allah larang (meninggalkannya) .
Baiat ‘Aqabah yang Kedua.
Pada tahun ketiga belas kenabian Mush’ab bin ‘Umair Rodhiallahu ‘anhu kembali. Ikut bersamanya penduduk Yatsrib yang sudah masuk Islam. Jumlah mereka tujuh puluh tiga laki-Iaki dan dua wanita. Wanita itu adalah Nusaibah bintu Ka’ab dan Asma’ bintu ‘Amr bin ‘Adiy.
Mereka menjumpai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam di ‘Aqabah pada suatu malam. Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam datang bersama paman beliau Al ‘Abbas bin ‘Abdil Muthallib. Ketika itu Al ‘Abbas masih musyrik. Hanya saja ia ingin meminta jaminan keamanan bagi keponakannya, kepada orang-orang Yatsrib itu. Ketika itu Al ‘Abbas adalah orang pertama yang angkat bicara. Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam berbicara. Maka beliau pun membaca Al-Qur’an.
Beliau menyeru kepada Allah. Dan menghasung kepada keislaman.
Orang-orang Yatsrib itu membaiat beliau. Isi baiatnya adalah:
1. Untuk mendengar dan taat, baik dalam perkara yang mereka sukai maupun yang mereka benci.
2. Untuk berinfak baik dalam keadaan sempit maupun lapang.
3. Untuk beramar ma’ruf nahi munkar.
4. Agar mereka tidak terpengaruh celaan orang-orang yang mencela di jalan Allah.
5.Agar mereka melindungi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam sebagaimana mereka melindungi wanita-wanita dan anak-anak mereka sendiri.
Setelah baiat itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam kembali ke Makkah. Beliau meneruskan dakwah.
Kemudian gangguan kaum musyrikin kepada kaum muslimin semakin keras saja. Maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam memberikan perintah kepada kaum muslimin untuk berhijrah ke Yatsrib.
Kemudian kaum muslimin pun berhijrah ke Yatsrib. Baik secara sendiri-sendiri, maupun berkelompok-kelompok. Mereka berhijrah dengan sembunyi-sembunyi, sehingga kaum musyrikin tidak mengetahui kepindahan mereka.
Waktu itu, orang pertama yang berhijrah adalah Abu Salamah bin ‘Abdil Asad dan Mush’ab bin ‘Umair, serta ‘Amr bin Ummi Maktum. Kemudian Bilal bin Rabah, Sa’ad bin Abi Waqqash, ‘Ammar bin Yasir, dan ‘Umar bin Al Khaththab berhijrah. Mereka berhijrah di dalam rombongan dua puluh orang sahabat. Tersisa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam, Abu Bakr, ‘Ali bin Abi Thalib dan sebagian sahabat. ( Kisah islam.com )
Sumber: Muqarrar al-Mustawa Ats Tsalits fis Siratin Nabawiyyah—Syu’bah Ta’lim al-Lughah al-’Arabiyyah al-Jami’ah al-Islamiyyah, Madinah
Salam Baitullah
Sms/Call 081 290 568 32 – 085 282 35 35 35
Pilgrims and traders travel to the city and acquire accommodations in Best Hotels in Madina through Haramayn Hotels and enjoy the beauty of the holiest cities
BalasHapus