Rindu Berjumpa Baitullah
Sungguh, tidak ada niat untuk bercerita tentang pengalaman perjalanan ibadah umrah ini. Bukan apa-apa, hanya sekedar ingin menjaga diri dari sikap ria atau pamer. Takut nanti ada rasa yang tak pantas keluar dari hati. Biarlah rasa bahagia itu dinikmati dalam hati saja.
Tapi seorang sahabat melobby dengan alasan yang bisa diterima. Katanya Serius:, tulis dong pengalaman spritual ke tanah suci, siapa tahu dengan bercerita pengalaman umrah yang luar biasa tersebut, kita kita juga jadi termotivasi..”
Hmmm..akhirnya saya setuju. Bismillah saja. Mudah-mudahan Allah SWT tetap menjaga dan meluruskan niat di hati, semata-mata mengharap ridha Allah dan bermanfaat tentunya bagi yang membaca.
Jauh sebelum rencana keberangkatan ini, tak terlintas sedikitpun bayangan saya akan menginjakkan kaki di sana. Selama ini hanya ada dalam angan-angan yang entah kapan terwujud. Tapi Allah memberikan kesempatan kali ini, syukur tak terhingga, Ya Allah. Hanya karena kemurahan-Mu lah semua ini bisa terlaksana.
Dan setelah Allah memberi peluang dengan bekal rizki, kami pun sekeluarga berangkat . Memang gak bisa dielakkan, muncul rasa takut nggak karuan saat mau berangkat. Semacam nervous, gitu. Dag dig dug, senang, cemas dan aneka perasaan campur aduk.
Terlintas di pikiran, ….. apakah pantas hamba ke sana karena hamba hanyalah seorang yang masih banyak kekurangan dan dosa.
Pikiran tersebut muncul lantaran dalam benak saya selama ini, orang-orang yang diberikan kesempatan ke tanah suci adalah orang-orang pilihan Allah, dalam artian mereka yang sudah lulus dan bernilai baik, terutama ibadahnya.
Pengalaman luarbiasa dan tak mungkin terlupakan seumur hidup adalah saat saat berada di depan Ka’bah Subhanallah. Syukur tak terhingga dan rasa haru yang membuncah, menyelimuti perasaan ketika mendapati diri ini benar-benar berada di sana. Laksana bermimpi…, sebuah pemandangan yang susah untuk dilukiskan.
Tak ada yang dilakukan kecuali mereguk nikmat kesempatan berkunjung dan shalat di depan Baitullah. Tak mampu membendung air mata, ingat segala dosa dan kesalahan. Mengadu sepuas-puasnya ..…
Ribuan manusia melaut memenuhi sekitar Kabah, ummat yang datang dari berbagai penjuru dunia khusyu’ melaksanakan tawaf.
Satu hal yang saya pengen dan menjadi impian selama ini adalah …mencium Hajarul Aswad dan berdoa di depan Multazam…
Namun lantaran saking menyemutnya manusia terutama kaum pria yang bertubuh tinggi besar, sedikit menyurutkan keinginan, saya nggak mau memaksakan diri untuk mencapai Hajarul Aswad.
Akhirnya kami hanya berdoa di depan Multazam yang merupakan tempat yang sangat baik untuk berdoa…
Untuk mencapai Multazam itu pun awalnya kami tidak terlalu memaksakan diri. Hanya tetap menyimpan niat kuat di hati masing-masing bahwa kami berniat harus bisa. Insyaallah. Di hari pertama sampai hari ketiga kami belum sempat melasanakannya karena nggak memungkinkan. Namun pas hari terakhir di Mekkah, baru kami diberi kesempatan oleh Allah SWT, begitu putaran kelima tawaf alhamdulillah terbuka jalannya, tiba-tiba saja orang-orang yang banyak berdesak-desakan itu sudah nggak kelihatan
Saya rasakan sangat saat itu bahwa benar-benar Allah Maha Tahu segala keinginan dan ketulusan hati hamba-Nya. Saya sampai merinding mendapati kenyataan waktu itu, kenyataan bahwa kami diberi kesempatan sampai ke Multazam
Melihat langsung ka’bah dan berada di tanah suci Makkah, mau tak mau tentulah terlintas bayangan suasana ribuan tahun silam dimana Baginda Rasulullah SAW hidup dan menyiarkan Islam di sini….
Hmmm Rindu Rasulullah…. Semoga Allah mempertemukan kita dengan Sang Kekasih, manusia mulia itu. Aamiin.
Selesai melaksanakan ibadah umroh, dan berada kembali di tanah air, perasaan menggumpal untuk kembali ke sana senantiasa meliputi hati. Apalagi bila melihat tayangan live sholat dari Masjidil Haram di televisi, ada kerinduan yg menggebu… Pingin lagi, Pingiiin lagi & lagi ………
Jika dulu sebelum ke sana, saya malah takut membayangkan dan hanya mimpi belaka diri ini bakal berada di tanah suci yang didambakan setiap ummat muslim. Kini, tak pernah putus kerinduan ingin kembali. Semoga dimudahkan dan dilapangkan jalan untuk mewujudkan kerinduan ini. Aamiin Ya Rabb. (Wedia Rahmita-ekasatoe,blog)
Semoga bermanfaat, Insya Allah…
Salurkan kerinduan Baitullah anda bersama kami ( 1800 USD )
Salam BAITULLAH
Sms/call : 08787 1968 154 – 081 290 568 32 – 085 282 35 35 35
0 komentar:
Posting Komentar